Translate

Rabu, 20 Maret 2013

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR

Kamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara menggunakannya. Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut. Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm. Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan). Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti. Bila ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya. Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya. Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur). Menggunakan kamera SDLR dengan teknik slowspeed adalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freeze yaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Tips Memotret Menggunakan Kamera DSLR Saat ini sudah banyak sekali orang yag meggunakan kamera DSLR tetapi mereka terkadang belum mengetahui cara menggunakan kamera DSLR tesebut. Teknik memotretnya banyak sekali dengan menggunakan kamera DSLR. Kali ini kita akan membahas tentang teknik dasar terlebih dahulu. Karena untuk teknik dasar ini cukup mudah dipelajari dan dilakukan terlebih bagi anda yang baru pertama menggunakan kamera DSLR. Hal – hal pertama yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera anda sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. setelah kita mengecek kesiapan kamera sekarang kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah automatis di set oleh kamera tersebut. Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus teapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Lalu kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm. Setelah kondisi kamera sudah dipastikan siap, sekarang pastikan tempat dimana yang baik untuk foto. Untuk menentukan tempat ini harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah matahari, membelakangi matahari lebih baik (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan). Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan hasil foto yang sangat bearti. Bila ingin memotret wajah, perhatika latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang menonjol (bisa jai justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jad, berusahalah untuk menghidarinya. Bagaimana hasilnya? Bila sudah bagus dan sudah mulai bisa sekarang coba untuk bereksperimen dengan teknik dasar lainnya. Teknik Panning yaitu dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakn panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur). Teknik slowspeed adalah jika benda yag bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Teknik freeze yaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan Macam2 lensa === Macam-macam lensa === * '''Lensa Standar'''. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural. * '''Lensa Sudut-Lebar (''Wide Angle Lens'')'''. Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan [[lensa standar]]. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. * '''Lensa Fish Eye'''. [[Lensa fish eye]] adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung. * '''Lensa Tele'''. [[Lensa tele]] merupakan kebalikan [[lensa wide angle]]. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu. * '''Lensa Zoom'''. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu [[lensa zoom]] banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan. * '''Lensa Makro'''. [[Lensa makro]] biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil. ==== '''Fokus''' ==== [[Fokus]] adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.. Fokus Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.. Kecepatan rana Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi. Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik. Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik. Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup. Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup). • Speed cepat Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan. • Speed lambat Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur). Diafragma Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit. • diafragma pada lensa • bukaan diafragma Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak. • Bukaan besar Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur. • Bukaan kecil Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto. Macam Serta Cara Penggunaan Kamera DSLR Apa itu DSLR? DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut. Gambar: Prinsip kerja kamera DSLR Sumber: WIKIPEDIA Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa (1) akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat (2) dan diproyeksikan ke matte focusing screen (5). Melalui condensing lens (6) dan pantulan di dalam pentaprism (7), gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia (8). Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin (2) akan melipat ke arah panah, focal plane shutter (3) membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor (4) dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya). Sedangkan pada kamera digital biasa, kita bisa melihat objek yang akan dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat melalui LCD tersebut. Lensa kamera DSLR Ketika membeli kamera digital biasa, maka lensa sudah menyatu dengan body kamera. Pada kamera DSLR, lensa bisa dilepas dan diganti. Oleh karenanya, ketika membeli kamera DSLR kita akan ditawari apakah membeli body only (kameranya saja) atau kit (kamera + lensa). Ada kamera DSLR yang bisa dipasang lensa dari merek lain, ada juga yang khusus dari satu merek. Ada kamera DSLR yang dilengkapi dengan motor autofocus. Ada juga yang tanpa motor autofocus sehingga harus membeli lensa bermotor yang biasanya harganya lebih mahal. Berikut contoh dari kamera DSLR yang saya ketahui: CANON EOS 500D Canon sudah meluncurkan kamera DSLR EOS 500D dengan lensa kit 18-55mm dan saya juga memakai kamera ini,lumayan bagus dalam kondisi malam dengan pencahayaan yang minim. Diilengkapi dengan fitur full HD movie (terlepas dari frame ratenya yang cuma 20 fps) telah menjadi tag-line dari 500D ini, disamping sederet fitur lain seperti live view dan engine Digic 4. Pro dan kontra mengiringi keputusan Canon yang memberikan fitur movie di 500D. Pesaing dari Canon : • Nikon D90 : Sebagai DSLR pertama di dunia yang mengusung fitur movie, penjualan D90 bisa jadi terganggu oleh 500D karena dua hal : harga dan spesifikasi video. EOS 500D lebih bagus dari Nikon D90, dan D90 hanya mampu menyuguhkan movie 720p sementara 500D sudah 1080p. • • Lumix GH1 : Sebagai pendatang baru yang mengusung konsep Micro 4/3, Panasonic Lumix GH1 menawarkan solusi hybrid antara fotografi dan camcorder dengan sama baiknya. • Olympus E-620 : Produk entry level yang disebut-sebut sebagai calon andalan dari Olympus ini bahkan belum masuk ke pasaran saat tiba-tiba Canon meluncurkan 500D. Dengan situasi seperti ini, Olympus bisa jadi harus merevisi target penjualan dari E-620 yang minus fitur movie ini. Dari Canon sendiri : • EOS 50D : Berbagi resolusi yang sama-sama 15 MP di keping sensor APS-C, 500D tampak seperti mini 50D namun plus fitur movie. Canon tidak tampak kuatir kalau penjualan 50D akan terganggu dengan peluncuran 500D, namun saya memprediksi bakal banyak calon pembeli 50D yang akan beralih ke 500D (kecuali mereka yang perlu bodi weather sealed, kinerja tinggi, viewfinder prisma, AF micro adjustment dan top status LCD). CANON EOS 550D pada tanggal 1 april Canon memperkenalkan EOS 550D, produk teranyar pabrikan tersebut yang merupakan evolusi di kelas kamera Single Lens Reflex (SLR) pemula. EOS gress ini cukup menyita perhatian. Pasalnya, resolusi 18 megapiksel yang dipasangkan pada Canon terbilang “tidak wajar” untuk kamera kelas pemula. Tapi suka tidak suka inilah keunggulan 550D, karena berhasil menempatkan posisi produknya di tempat teratas SLR pemula, setidaknya untuk saat ini. Beberapa penggiat fotografi bahkan berani menyebut EOS 550D sebagai kembaran kecilnya 7D, versi EOS Canon yang ada di kelas mid-end. “Dengan begitu banyaknya fitur yang biasanya hanya ditemui di kamera DSLR kelas atas hadir di Canon EOS 550D. Dibandingkan pendahulunya (EOS 500D), 550D memiliki beberapa perbaikan. Selain resolusi yang meningkat, Canon juga mengadopsi teknologi gapless micro lens, sebuah teknologi yang memungkinkan gambar direkam dengan detail yang sangat baik di resolusi tinggi namun tetap memiliki tingkat noise yang rendah. Teknologi sensor ini dengan baik disandingkan Canon bersama dengan cara pengukuran cahaya terbaru yang bisa mengevaluasi kondisi cahaya dalam 63 titik untuk meningkatkan akurasi saat pemotratan dilakukan. Perbaikan lain yang juga tak kalah menarik adalah pada fitur perekam Video High Definition (HD). Jika EOS 500D cuma bisa merekam video beresolusi full HD pada 20 frame per detik, EOS 550D mampu merekam video dengan resolusi serupa pada 24, 25 dan 30 frame per detik. Di resolusi yang lebih rendah, 720p atau VGA misalnya, 550D bahkan mampu merekam 50 sampai 60 frame per detik. Canon masih mengandalkan DIGIC 4 sebagai prosesor gambar pda EOS 550D. Cuma saja kemampuan pada mode pengambilan gambar kontinyu (burst) di kamera ini lebih tinggi, yakni 3,7 frame per detik. Sekadar pembanding, kecepatan EOS 500D saat mengambil gambar still secara terus menerus berkisar pada 3,4 frame per detik. Jenis-jenis dan Macam-macam Lensa Canon • EF – Lensa Canon EF bisa digunakan pada semua kamera digital slr Canon EOS. EF singkatan dari Electro Fokus, yaitu memiliki auto fokus yg digerakkan oleh sebuah electro motor yang terintegrasi pada bodi lensa. Semua kontak antara Lensa dan bodi kamera dikendalikan secara elektrik, sama sekali tidak ada kontak mekanis antara lensa dan bodi kamera • USM – Ultrasonic Motor Drive – Lensa EF yang dilengkapi dengan USM drive, akan memberikan performa autofokus yang lebih cepat, akurat dan tenang, dan mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan yang menggunakan motor drive AF . Ada dua jenis USM, ring-type USM and the micromotor USM. Ring-type USM selalu disukai karena unggul performa dan efisiensi, dan memberikan full time manual fokus operasi tanpa beralih dari modus AF. • IS – Image Stabilizer – Berfungsi memiminimalkan atau bahkan menghilangkan gambar yang kabur karena goyangan pada kamera dengan bantuan accelerometer • L Series Lenses – Kasta tertinggi dan termahal dari jajaran Lensa kamera Canon yang memiliki performa optical yang superior. dibuat dengan konstruksi yang solid. sehingga tahan dipakai secara intensif, dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi apa pun. Lensa ini bisa dikenali dengan lingkaran merah di sekeliling bagian depan depan lensa. • EF-S – Mounting Lensa ini adalah turunan dari EF lens mount dibuat untuk kamera Canon DSLR dengan APS-C sized image sensor. • Diafragma/Aperture Komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Bukaan diafragma dinyatakan dalam f/x, dimana x adalah angka yang tertera pada kamera. Semakin tinggi angka bukaan diafragma maka hasil foto akan semakin gelap. Nilai shutter speed dan aperture berbanding lurus namun berbanding terbalik dengan angka yang tampak pada kamera. Jika salah satu nilai kita atur maka nilai yang lainnya akan menyesuaikan untuk menjadi lebih kecil/besar. • ISO / ASA Tingkat sensitivitas pada sensor / film dalam merekam cahaya. Semakin tinggi nilai ISO, semakin banyak cahaya yang dapat terekam oleh sensor. Pada kondisi kurang cahaya, umumnya fotografer harus memasang shutter speed tinggi (angka di kamera kecil) dan WAJIB memakai tripod agar hasil foto tidak blur. Akan tetapi, jika tidak membawa tripod maka ISO harus dipasang setinggi mungkin untuk mem-backup shutter speed. Konsekuensinya, foto akan memiliki noise yang tinggi karena ISO tinggi tadi. • Red-Eye Efek yang terjadi jika memotret manusia di tempat gelap dan memakai flash secara tiba-tiba. Hasil foto menunjukkan mata yang merah, dapat diatasi dengan fitur Red-Eye Reduction pada software editing foto atau memakai Pre-Flash sebelum memotret • Aturan Sepertiga Aturan yang menempatkan objek pada sepertiga atas dalam foto.Untuk foto potret personal, coba tempatkan wajah subjek foto di pojok kanan atas atau pojok kiri atas pada LCD/viewfinder • Panning Teknik memotret yang memberi kesan bergerak pada objek. Caranya dengan membuat shutter speed dibawah 1/125 detik kemudian mengatur fokus objek dan menekan shutter sambil mengikuti arah gerak objek • Freezing Teknik memotret yang membuat gerak objek seolah-olah terhenti. Caranya dengan membuat shutter speed diatas 1/125 detik atau lebih cepat dari pergerakan objek yang kita potret. Teknik freezing juga dikenal sebagai teknik high speed photography karena teknik ini membutuhkan kecepatan rana yang tinggi • Zooming Teknik memotret dengan cara mengatur fokus objek. Setelah fokus, shutter ditekan sambil melakukan zoom/memutar lensa